Babinsa Desa Kemenuh Hadir Amankan Rangkaian Upacara Mepandes di Griya Taksu Sukawati

 

Gianyar – Sukawati, Jumat (26/12/2025) Dalam rangka Upacara Manusa Yadnya Mepandes (Potong Gigi) salah satu keluarga Pejabat, Babinsa Desa Kemenuh Koramil 1616-05/Sukawati Serka I Gede Jayasa turut dampingi dan amankan rangkaian upacara yang dilaksanakan oleh putra dan putri keluarga besar dari pasangan Drs. I Wayan Budiasa, M.Si. (Kepala BKPSDM Provinsi Bali) dengan Ni Wayan Lena Dewi, serta keluarga dari pasangan I Made Yoga Sedana dengan Anom Sari Dewi. Kegiatan berlangsung di Griya Taksu, Jalan Ir. Sutami, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar.

Upacara Manusa Yadnya Mepandes tersebut dihadiri oleh sekitar ±700 orang undangan yang terdiri dari keluarga besar, kerabat, serta para pejabat dan tamu undangan VIP. Sejumlah pejabat yang hadir di antaranya Gubernur Bali Dr. Ir. I Wayan Koster, M.M., Wakil Gubernur Bali I Nyoman Giri Prasta, S.Sos., Danlanal Denpasar Kolonel Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, S.H., M.Sc., M.Tr.Hanla, Sekda Provinsi Bali Drs. Dewa Made Indra, M.Si., Ketua DPRD Provinsi Bali Dewa Made Mahayadnya, S.H., Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, S.E., M.M., Sekda Kabupaten Gianyar I Gusti Bagus Adi Widhya Utama, S.IP., M.Si., Direktur Utama Bank BPD Bali I Nyoman Sudharma, S.H., M.H., serta sejumlah pejabat lainnya, tokoh masyarakat, dan undangan VIP.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, Babinsa Desa Kemenuh Serka I Gede Jayasa hadir untuk melaksanakan pengamanan wilayah, pemantauan situasi, serta berkoordinasi dengan panitia dan unsur terkait guna memastikan kegiatan berjalan aman, tertib, dan lancar, mengingat besarnya jumlah undangan yang hadir serta kehadiran pejabat tingkat provinsi dan kabupaten.

Upacara Manusa Yadnya Mepandes atau Metatah (Mesangih) merupakan salah satu rangkaian upacara wajib bagi umat Hindu yang menandai masa peralihan dari remaja menuju kedewasaan. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan diri dari enam sifat buruk atau musuh dalam diri manusia yang dikenal sebagai Sad Ripu, yaitu Kama (nafsu), Lobha (keserakahan), Krodha (kemarahan), Moha (kebingungan), Mada (kemabukan), dan Matsarya (iri dengki).

Prosesi upacara dipuput oleh Ida Pedanda Griya Taksu Kemenuh dan disaksikan oleh keluarga besar serta para undangan. Rangkaian utama upacara meliputi pengikisan empat gigi seri dan dua gigi taring bagian atas untuk meratakan ujung gigi sebagai simbol pengendalian diri. Selanjutnya, peserta upacara juga mencicipi enam rasa, yakni pahit, asam, pedas, sepat, asin, dan manis, yang melambangkan ketabahan, kesabaran, ketaatan, kebijaksanaan, serta harapan akan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan.

Selama kegiatan berlangsung, situasi di sekitar lokasi upacara terpantau aman, tertib, dan kondusif. Kehadiran Babinsa di tengah-tengah kegiatan adat tersebut merupakan wujud nyata peran TNI dalam mendukung pelestarian adat dan budaya Bali, sekaligus memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat dalam melaksanakan kegiatan keagamaan di wilayah binaan.

(Pendim 1616/Gianyar)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama